Kamis, 21 Desember 2017

SELAMAT JALAN JONGHYUN OPPA, KAMI MENCINTAIMU



Tepat tanggal 18 Desember 2018, dunia entertaiment korea dikejutkan dengan kabar duka tentang kematian salah satu personel Boygrup Shinee, Kim Jonghyun. Diberitakan oleh berbagai media online kematian Kim Joghyun telah dikonfirmasi oleh agensi tempatnya bernaung, SM entertaiment. Kim Joghyun ditemukan tidak sadarkan  diri setelah menghirup karbon monoksida di apartemennya di daerah Gangnam-Gu, Chungdam-Dong. Sayang, nyawanya tidak dapat diselamatkan. Kim Jonghyun meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kim Jonghyun melakukan bunuh diri dengan membakar briket batu bara.

Tentu hal ini sangat mengejutkan terutama bagi para Shawols, pengggemar Shinee (Termasuk aku 😭😭), selama ini Joghyun tidak pernah di terpa isu miring soal kehidupannya. Sangat aneh jika dia ditemukan tewas bunuh diri. Kadangkala aku masih ngerasa nggak percaya. But, Its already happened. Dan bagaimanapun kami para fans nya harus mengikhlaskan kepergian Kim Jonghyun Oppa... Semoga engkau mendapatkan yang terbaik di sisi-Nya

Kesedihan kami para Shawols ternyata tidak hanya berhenti pada titik kehilangan Idola kami, ada hal yang lebih menyakitkan daripada itu. Bully. Entah terbuat dari apa hati dan pikiran pem-bully itu. Bagaimana dia sampai hati menjadikan kematian seseorang menjadi bahan lelucon. Sayangnya, pem-bully itu datang dari saudara senegara. 



Memang pada tweet yang disampaikan tidak menyebut nama Kim Jonghyun Oppa, tapi tetap saja, itu terasa seperti sindiran. Kenapa? karena tweet itu di rilis tepat pada momen Kim Jonghyun Oppa meninggal. Rasanya tidak etis menjadikan kematian seseorang sebagai lelucon, terlepas dia adalah orang korea, orang Cina, Belanda, jepang, Driyorejo, Rungkut, atau Gunung Anyar. Siapapun orangnya, kita tidak punya hak untuk membicarakan kematiannya. Bahkan yang paling menyakitkan adalah dikatai sebagai plastik yang bisa didaur ulang. Di negara Korea memang hal yang lazim untuk melakukan operasi plastik. Itu hak mereka. Kalian tidak tahu bagaimana tingginya standar penampilan di Korea. Sehingga mau tidak mau, mereka harus mengikuti standar yang ada demi mendapatkan pekerjaan atau sekedar terhindar dari bully. Tidak hanya di Korea, di Indonesia pun saya sering mendapatkan bully, karena penampilan saya yang menurut mereka kurang cantik.

Tolong, maklumi tindakan operasi plastik sebagai hak mereka untuk mencintai diri mereka sendiri. Terlepas benar dan salahnya tindakan mereka menurut kacamata kalian. Sayangnya, banyak pihak yang mengatakan mereka tidak mensyukuri nikmat Tuhan, merubah bentuk atau bahkan menggunakan dalil-dalil agama untuk menyalahkan tindakan mereka melakukan operasi plastik. Please, open up your mind. Nilai-nilai yang kalian anggap benar, belum tentu benar juga bagi orang lain. Pemikiranmu, tidak selalu diterima oleh orang lain. Apalagi yang bawa-bawa agama, mereka tidak seagama dengan kalian, maka apa yang berlaku bagi kalian dan kalian yakini, tidak berlaku bagi mereka. So, jangan pakaikan sepatumu pada orang lain, karena belum tentu sesuai. Bahkan dengan pemikiran saya yang memaklumi tindakan operasi plastik, pasti ada yang menentang atau bahkan akan membawa-bawa agama dan keimanan saya.

Kematian karena bunuh diri, bukan hal yang lucu untuk dijadikan lelucon. Justru bunuh diri adalah pengingat bagi kita semua untuk lebih peka pada orang-orang disekitar kita. Menurut WHO, ada sekitar 804.000 orang bunuh diri setiap tahunnya. Kalian tidak pernah tahu masalah apa yang dihadapi oleh orang lain. Masing-masing orang memiliki kekuatan mental yang berbeda. Jadi, tolong jangan menjadikan kematian karena bunuh diri sebagai lelucon. Jika, kalian menjadikan ini sebagai lelucon, mungkin kalian sedang mengalami "lack of empathy". Coba kalian lihat, di negara kita sendiripun juga ada kasus bunuh diri, bahkan anak di bawah umur yang melakukan tindakan tersebut.

BEBERAPA KASUS BUNUH DIRI DI INDONESIA TAHUN 2017

Kebanyakan kasus bunuh diri disebabkan oleh depresi. Ada 350 juta kasus depresi pada manusia di seluruh dunia, itu yang terdata. Masih banyak sekali orang-orang yang mengalami depresi tetapi tidak terdeteksi. Kasus depresi bisa menyerang siapa saja, tidak peduli wanita, pria, orang dewasa bahkan anak-anak. Seharusnya dengan berita bunuh diri yang menimpa orang lain membuat kita mawas diri, bukannya menjadikan hal tersebut sebagai lelucon. Terlepas dari siapapun pelakunya. Coba pikir lagi, dimana letak lucunya? Barangkali orang-orang terdekat kita justru sedang membutuhkan dukungan untuk mengatasi masalahnya. Barangkali orang terdekat kita yang akan menjadi pelaku bunuh diri.

Untuk kalian yang saat ini mengalami masalah yang bagimu terasa begitu berat, carilah pertolongan. Berceritalah kepada seseorang, perbanyak mendekatkan diri kepada Tuhan. Jika kamu muslim, datanglah ke ustadz, jika kamu kristen datanglah ke pastur atau yang beragama lainnya datanglah ke penasehat rohani kalian.Bahkan,  jika perlu datanglah ke psikiater. Paradigma yang berkembang di masyarakat setiap orang yang datang ke psikiater adalah orang gila atau sakit jiwa. Padahal tidak selamanya seperti itu. Kesehatan mental juga perlu diperhatikan, tubuh yang sehat tanpa mental yang kuat juga kurang bagus karena saat ada masalah akan lebih mudah jatuh.

Hargai hidup kalian, tidak peduli orang lain mengatakan apa pada hidup kalian, teruslah melangkah. Maju terus saja, nanti lama-lama orang lain akan paham dengan keputusan kalian. Jikapun tidak, kalian tidak perlu memaksa mereka untuk memahami. Kita tidak bisa mencopot otak kita dan menaruhnya di kepala orang lain, agar mereka paham apa yang kita pikirkan. Betatpapun kerja keras kalian tidak diakui orang lain, penampilan kalian dicibir, kesalahan kalian digunjingkan kesana-kemari, tetaplah bertahan dan teruslah hidup. Jika kalian menyerah pada kata-kata negatif mereka, mereka akan mentertawakan kalian, karena kalian lemah. Teruslah hidup dan menjadi kuat.

Untuk Kim Jonghyun oppa, kami berduka karena kehilanganmu, kami sedih karena Jonghyun oppa memilih untuk bunuh diri. Jonghyun oppa pasti punya beban yang berat. Terima kasih sudah menemani hari-hari kami para shawols. Terima kasih sudah menemani kami dari SMA hingga sekarang kami menjadi pekerja. Kami akan merindukan Jonghyun Oppa.






Senin, 18 Desember 2017

YANG LAGI FALL IN LOVE, CHIEE...



Dear Aku yang pernah patah hati. Bagaimana kabarmu sekarang? Bukankah lebih baik karena dia datang? bukankah menyenangkan merasakan cinta lagi?. Ya, aku tahu, kau berguling-guling tidak jelas diatas kasur hanya karena sebaris chat darinya. Aku pun tahu jantungmu berdetak tidak karuan hanya karena melihat punggungnya dari jarak lebih dari 20 meter. Eh, bukannya matamu minus dan silindris ya? Bagaimana sekarang bisa setajam itu dengan tiba-tiba? Ah iya, aku lupa. kau kan sedang jatuh cinta (Hahaha). Apa menyenangkan mendapat chat darinya di sore harimu yang membosankan karena pekerjaan?. Tidak? Ah, kau ini pandai sekali berbohong. Kau bahkan bisa mendadak ceria hanya karena chat darinya yang kurang dari 10 kata.

Aku tahu, selain hatimu yang sedang bahagia seperti ini, kau juga menyimpan resah. hmhh~~ aku bisa berkata apa pada resahmu itu? Bagaimana ya?. Aku bahagia jika kau bahagia, pun aku resah jika kau resah. Tak apa, tak perlu resah. Begini saja, nikmati kebahagiaanmu, nikmati euforia jatuh cintamu itu. Toh tidak ada salahnya kan jatuh cinta?. Tidak perlu kau fikirkan bagaimana akhirnya kau dan dengannya. itu bukan urusanmu untuk menerka masa depan. Mudah saja, jika dia memang untukmu, Allah pasti akan memudahkan segalanya, Toh jika bukan, kau akan menemukan alasan untuk meninggalkan.

Apa? Tidak, aku tidak lupa soal hal itu. Bagaimanapun aku adalah dirimu. Jika dia ingin kau jujur, jujur saja padanya. Katakan semuanya. Jika dia menerimamu, artinya dia mencintaimu. Jika tidak, ya sudah. Berpisah pun tidak salah. Lagi pula, apa artinya dari berpisah? toh sebelumnya tidak ada komitmen apa-apa kan? jangan khawatir. Kalaupun kau tidak bersamanya, Allah akan mengirimkan orang lain. Jika orang lain itu tidak datang, Allah ada bersamamu. 

-Ditulis pada malam, di kantor yang sepi. sendirian diruangan-

PADA SUATU GARIS WAKTU


“Pada suatu garis waktu yang merangkak maju….”- Fiersa Besari
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, itu di hari aku bertemu dengan senyumanmu. Terasa begitu hangat dan ramah. Sekejap saja, kau mampu membuatku terpana. Diam. ah, sungguh mengagumkan.
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku menemukan lembut tutur katamu. menarik, lugas dan tegas. Sekejap saja, kau mampu membuatku kehabisan kata mendengar ceritamu. ah, kau. sungguh begitu menyebalkan. tak sedikitpun aku bisa menyangkalmu. karena , aku selalu setuju dengan pemikiranmu. kamu, begitu mengagumkan, begitu menyejukkan dan katamu begitu menenangkan.
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku yang dulu hanya bisa mengagumimu, kini menjadi bagian hidupmu. dan kau, yang sejak dulu menjadi bagian hidupku, menjadi bagian jiwaku. ah, bahagianya aku, senyum itu, kata itu, lembut sikap itu adalah miliku. untukku.
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, kita berisi canda tawa, kadang juga tangis dan duka. tak mengapa, memang seperti itulah hidup seharusnya.
Lalu…
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku menemukan diriku yang tak lagi cukup untuk mengembangkan tawa di wajahmu, jangankan tawa, untuk sebuah senyum saja rasanya seperti mendaki gunung jaya wijaya. berat. sungguh berat.
Dan…
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku menemukan dirimu tertawa, bahagia dan menemukan katamu yang dulu menarik, lugas dan tegas, senyum itu, ya, senyum yang dulu membuatku terpana.
Tapi…
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, kutemui dirimu, tawamu katamu dan senyummu bukan untukku, bukan pula karena aku. Rupanya ada orang baru yang lebih bisa membahagiakanmu.
Sehingga…
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku melepaskanmu untuk melihat tawa, kata dan senyummu yang dulu. aku mengikhlaskanmu demi mengangkat beban untuk membahagiakanmu. merelakanmu untuk menghilangkan lara diantara kita…

Ditulis setelah terinspirasi oleh buku yang berjudul "Garis Waktu" karya penulis jaman now Fiersa Besari

Hai.. This The First Post





Hai.. Hai,,,

Assalamualaikum Gaes.. hahaha

Alhamdulillah setelah sekian tahun hengkang dari dunia tulis menulis, Allah ngasih hidayah lagi buat nulis sesuatu. Yaa.. walaupun rada unfaedah, at least aku masih mau nulis lah ya.. hahaha.. Itung-itung sebagai bentuk rasa syukur atas anggota tubuh yang diberikan oleh Allah ke aku. Rasulullah SAW bersabda
"Ikatlah ilmu dengan menulisnya"
Dan kalian para penikmat karya penulis legendaris Indonesia Pramoedya Ananta Toer pasti tahu banget sama quote beliau
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama dia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"
So gaes, menulislah. Nggak peduli itu faedah atau enggak, nggak peduli bahasa tulisanmu itu bagus atau enggak. Nggak apa-apa kok, kalau kamu masih belum bisa nulis kisah sebagus Eka Kurniawan, Ayu Utami, Rosi L Simamora atau sajak-sajakmu belum  se keren Joko Pinurbo, Sapardi Djoko Damono atau Chairil Anwar. Btw kamu kalah pengalaman sama mereka. Kamu kalah start sama mereka. Nggak apa-apa. Teruslah menulis hal-hal baik. Kita nggak pernah tahu, barangkali diluar sana ada orang yang ngebaca tulisan kamu lalu terinspirasi, ada orang yang baca tulisan kamu lalu bangkit semangat hidupnya setelah patah hatinya atau setelah apapun kesedihan yang dialami. Kan seneng, kalau bisa memberikan pengaruh positif kepada orang lain.

Adalah kewajiban setiap muslim untuk berdakwah. Kewajiban setiap manusia untuk menebarkan hal-hal baik kepada orang lain. So gaes, kalau kalian susah berkomunikasi dengan orang lain lewat lisan, maka sampaikanlah lewat tulisan. Ketika kebaikan yang kalian sampaikan menginspirasi orang lain dan orang lain mengerjakannya, maka kalian akan mendapatkan pahala yang setara dengan orang yang mengerjakannya. Kalau kalian muslim, pasti paham dengan konsep ini. Toh, kalau kalian adalah pemeluk agama lain, aku yakin di agama kalian juga mengajarkan untuk mengajarkan hal-hal baik pada orang lain. Memberikan semangat untuk orang lain. Bukankah kebahagian yang paling hakiki adalah ketika kamu bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Bukankah menyenangkan melihat orang lain bangkit dari kesedihannya karena semangat yang kalian berikan. Bukankah menyenangkan melihat orang lain bahagia karena hal-hal kecil yang kamu berikan.

So, teruslah menulis. Tidak peduli apapun yang dikatakan orang lain tentang tulisanmu. Mau dikatakan AL4Y atau tidak berfaedah atau bahkan dikatain Curhat karena kalian mengutarakan pendapat, teruslah menulis. Menulis adalah soal skill, semakin sering menulis maka semakin bagus tulisanmu, semakin tertata gaya tuturmu. satu hal yang paling penting, tulislah dengan rasa, maka kata akan berjiwa. Bukankah segala sesuatu yang berasal dari hati, akan sampai juga ke hati. Maka lakukanlah dengan hati, tambahilah dengan cinta, maka akan sampai pula pada hati pembaca tulisanmu.

Keep Hamasah!!