Senin, 18 Desember 2017

PADA SUATU GARIS WAKTU


“Pada suatu garis waktu yang merangkak maju….”- Fiersa Besari
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, itu di hari aku bertemu dengan senyumanmu. Terasa begitu hangat dan ramah. Sekejap saja, kau mampu membuatku terpana. Diam. ah, sungguh mengagumkan.
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku menemukan lembut tutur katamu. menarik, lugas dan tegas. Sekejap saja, kau mampu membuatku kehabisan kata mendengar ceritamu. ah, kau. sungguh begitu menyebalkan. tak sedikitpun aku bisa menyangkalmu. karena , aku selalu setuju dengan pemikiranmu. kamu, begitu mengagumkan, begitu menyejukkan dan katamu begitu menenangkan.
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku yang dulu hanya bisa mengagumimu, kini menjadi bagian hidupmu. dan kau, yang sejak dulu menjadi bagian hidupku, menjadi bagian jiwaku. ah, bahagianya aku, senyum itu, kata itu, lembut sikap itu adalah miliku. untukku.
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, kita berisi canda tawa, kadang juga tangis dan duka. tak mengapa, memang seperti itulah hidup seharusnya.
Lalu…
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku menemukan diriku yang tak lagi cukup untuk mengembangkan tawa di wajahmu, jangankan tawa, untuk sebuah senyum saja rasanya seperti mendaki gunung jaya wijaya. berat. sungguh berat.
Dan…
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku menemukan dirimu tertawa, bahagia dan menemukan katamu yang dulu menarik, lugas dan tegas, senyum itu, ya, senyum yang dulu membuatku terpana.
Tapi…
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, kutemui dirimu, tawamu katamu dan senyummu bukan untukku, bukan pula karena aku. Rupanya ada orang baru yang lebih bisa membahagiakanmu.
Sehingga…
Pada suatu garis waktu yang merangkak maju, aku melepaskanmu untuk melihat tawa, kata dan senyummu yang dulu. aku mengikhlaskanmu demi mengangkat beban untuk membahagiakanmu. merelakanmu untuk menghilangkan lara diantara kita…

Ditulis setelah terinspirasi oleh buku yang berjudul "Garis Waktu" karya penulis jaman now Fiersa Besari

0 komentar:

Posting Komentar