Senin, 24 Agustus 2020

BABY BLUES : TIDAK TERLIHAT TAPI BERBAHAYA

Hai, lama nian blog ini tidak terisi ya. Yha gimana, sudah tidak lagi galau karena ditinggal rabi atau galau perihal kenang mengenang mantan. Memang benar, apa yang orang bilang, selesailah dengan dirimu sendiri, maka kamu akan menemukan jodohmu. Selesai yang seperti apa? nanti-nanti lah aku cerita.

Kali ini yang ingin diceritakan adalah salah satu perubahan besar dalam hidupku. Besar, sangat besar. Tahun ini, 2020. 2 tahun sejak blog ini mandeg, seorang bayi perempuan lahir kedunia. Anakku. Anakku yang paling kusayang. Apakah aku bahagia dengan kehadirannya? tidak. Tidak semudah itu menerimanya Alejandro. Apakah itu karena dia anak yang tidak diinginkan? hee.. Aku menikah secara resmi diakui bangsa negara Indonesia dan juga agama. Lalu bagaiamana bisa tidak bahagia dengan kehadirannya? Baby Blues.

Baby blues, bukan bayi biru ya. Baby blues adalah gangguan psikologis pada ibu yang baru saja melahirkan. Biasanya terjadi pasca melahirkan hingga 14 hari setelah melahirkan. Bisa juga lebih lama sehingga berkembang menjadi PPD atau Post Partum Depression atau Depresi Pasca Melahirkan. Bagaimana gejala yang ditunjukkan? umumnya gejala yang dirasakan adalah ketidakstabilan emosi, mudah marah, mudah menangis dengan alasan yang tidak jelas, ada yang cemas berlebihan, ada juga yang sampai ingin melukai diri sendiri bahkan bayinya.

Gejala yang aku rasakan adalah cemas yang berlebihan. Mencemaskan bagaimana masa depannya, mencemaskan bagaimana kehidupannya. Apakah putri kecilku akan memiliki kehidupan yang layak, pendidikan yang tinggi, harta yang cukup, lingkungan yang baik bahkan aku mengkhawatirkan bagaimana kehidupan akhiratnya nanti. apakah aku  mampu memberikan pendidikan agama yang baik, hingga kuat tauhidnya. Berhari-hari tidur tidak nyenyak, setiap kali ingin tidur, takut tidak bisa bangun lagi, takut mati. Jika aku mati, kasihan putriku nanti, tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya. Setiap kali suami berangkat kerja, khawatir juga, takut ada apa-apa dijalan. Takut ditinggal mati. Ditambah dengan berita kematian suami BCL, Ashraf sinclair yang sering tayang di televisi. Makin terpuruklah keadaan psikologis saat itu. Setiap hari cuma bisa menangis, khawatir ini khawatir itu.Ingin cerita juga kesiapa, cerita ke suami, rasanya kurang lega, cerita ke orang tua, khawatir juga, khawatir malah jadi beban pikiran mereka.

Beruntunglah aku, dikelilingi orang-orang yang luar biasa baik. Ditengah keterpurukan itu, banyak teman-teman kerja yang mengunjungi rumah. Meski saat itu sedang cuti melahirkan, rekan-rekan kerja silih berganti mengunjungi, rasanya lumayan untuk meredakan kesepian dirumah. Saling berbagi cerita, memberi dukungan bahwa aku mampu menjadi ibu yang baik dan ibu yang terbaik bagi putri kecilku. Salah satu nasihat yang paling membekas dihatiku adalah "Harus dipasrahkan ke Allah, Kita ndak punya mereka semua (Anak dan pasangan). Mereka milik Allah. Haknya Allah yang terpenting, kita sudah berusaha menjadi yang terbaik buat mereka". Nasehat itu rasanya sepert Gule kambing pakai sambel sekilo. Nampol poll. Benar, segala yang kita miliki, harta, anak, pasangan dan jabatan adalah milik Allah. Kita ini cuma dititipi dan yang dititipi harus siap sewaktu-waktu jika titipan itu diminta oleh yang punya.

Beberapa literatur yang kubaca, juga sangat menenangkan hati, tentang kewajiban orang tua dalam islam. 3 hal itu adalah mengajarkan tauhid dan Al Quran, memberinya kasih sayang dan memberi nama pada hari ketujuh dan mengaqiqahi jika mampu. Putri Kecilku kuberi nama Aleena Meidina Bestari dan akan ditunaikan aqiqahnya melalui aqiqah terbaik di Indonesia, Aqiqah pretige pilihan artis. Aqiqah Nurul Hayat. Pesannya juga mudah, tinggal menghubungi social media, buka website aqiqahnurulhayat.com atau via WA. Yang di Tasikmalaya mau cari kambing aqiqah, aqiqah Nurul hayat saja. Harga Aqiqah murah di Tasikmalaya juga terjangkau untuk mamak-mamak sederhana macam saya. Nih, aku drop gambarnya